1 ุทูŽู‡ูŽุงุฑูŽุฉู ุงู„ู’ุญูŽุฏูŽุซูŽูŠู’ู†ู. ูˆูŽ2- ุงู„ุทูŽู‘ู‡ูŽุงุฑูŽุฉู ุนูŽู†ู ุงู„ู†ูŽู‘ุฌูŽุงุณูŽุฉู ูููŠู’ ุงู„ุซูŽู‘ูˆู’ุจู ูˆูŽุงู„ู’ุจูŽุฏูŽู†ู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽูƒูŽุงู†ู. ูˆูŽ3- ุณูŽุชู’ุฑู ุงู„ู’ุนูŽูˆู’ุฑูŽุฉู. ูˆูŽ4- ุงุณู’ุชูู‚ู’ุจูŽุงู„ู ุงู„ู’ู‚ูุจู’ู„ูŽุฉู. ูˆูŽ5- ุฏูุฎููˆู’ู„ู ุงู„ู’ูˆูŽู‚ู’ุชู. ูˆูŽ6- ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ู ุจูููŽุฑู’ุถููŠูŽู‘ุชูู‡ูŽุง. ูˆูŽ7- ุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ูŠูŽุนู’ุชูŽู‚ูุฏูŽ ููŽุฑู’ุถูŽุงู‹ ู…ูู†ู’ ููุฑููˆู’ุถูู‡ูŽุง ุณูู†ูŽู‘ุฉู‹. ูˆูŽ8- ุงุฌู’ุชูู†ูŽุงุจู ุงู„ู’ู…ูุจู’ุทูู„ุงูŽุชู. Safinatun Najah Syarat Shalat, Bersuci dari Hadats dan NajisKali ini kita masuk pembahasan Safinatun Najah tentang syarat shalat yaitu bersuci dari hadats dan Isi tutup1. [Syarat Shalat]2. Catatan Pertama Syarat Wajib Kedua Suci dari hadats besar dan hadats Ketiga Catatan tentang shalat dalam keadaan Keempat Suci dari najis pada pakaian, badan, dan Kelima Catatan tentang bersuci dari najis untuk Keenam Umur anak diajak ReferensiSafinatun Najah 24Oleh Syaikh Salim bin Sumair Al-Hadhrami Asy-Syafiโ€™i[Syarat Shalat]ุดูุฑููˆู’ุทู ุงู„ุตูŽู‘ู„ุงูŽุฉู ุซูŽู…ูŽุงู†ููŠูŽุฉูŒ1- ุทูŽู‡ูŽุงุฑูŽุฉู ุงู„ุทูŽู‘ู‡ูŽุงุฑูŽุฉู ุนูŽู†ู ุงู„ู†ูŽู‘ุฌูŽุงุณูŽุฉู ูููŠู’ ุงู„ุซูŽู‘ูˆู’ุจู ูˆูŽุงู„ู’ุจูŽุฏูŽู†ู ุณูŽุชู’ุฑู ุงุณู’ุชูู‚ู’ุจูŽุงู„ู ุฏูุฎููˆู’ู„ู ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ู ุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ูŠูŽุนู’ุชูŽู‚ูุฏูŽ ููŽุฑู’ุถูŽุงู‹ ู…ูู†ู’ ููุฑููˆู’ุถูู‡ูŽุง ุงุฌู’ุชูู†ูŽุงุจู Syarat shalat ada 8, yaitu [1] suci dari dua hadats besar dan kecil, [2] suci dari najis pada pakaian, badan, dan tempat, [3] menutup aurat, [4] menghadap qiblat, [5] masuk waktu, [6] mengetahui fardhu shalat, [7] tidak meyakini fardhu shalat sebagai sunnah, dan [8] menjauhi DalilPertama Syarat Wajib ShalatSyarat wajib shalat ada enam 1 Islam, 2 baligh, 3 berakal, 4 bersih dari haidh dan nifas, 5 telah sampainya dakwah, 6 selamat panca indera. Lihat Nail Ar-Rajaaโ€™ bi Syarh Safinah An-Najah, hlm. pertama dari syarat wajib shalat di atas disepakati oleh para ulama. Lihat Mulakhash Fiqh Al-Ibaadaat, hlm. Suci dari hadats besar dan hadats kecilSuci dari hadats besar dan kecil merupakan syarat sahnya shalat, ada nukilan ijmak ulama dalam hal ini seperti dinyatakan oleh Ibnul Mundzir, Ibnu Hazm, Ibnu Baththal, Imam Nawawi, dan Al-Iraqi. Lihat Mulakhash Fiqh Al-Ibaadaat, hlm. Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,ู„ุง ูŠูŽู‚ู’ุจูŽู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุตูŽู„ุงุฉูŽ ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ุฅุฐูŽุง ุฃูŽุญู’ุฏูŽุซูŽ ุญูŽุชูŽู‘ู‰ ูŠูŽุชูŽูˆูŽุถูŽู‘ุฃูŽโ€œAllah tidaklah menerima shalat salah seorang di antara kalian ketika ia berhadats sampai ia berwudhu.โ€ HR. Bukhari, no. 6954 dan Muslim, no. 225As-Sayyid Ahmad bin Umar Asy-Syatiri Al-Alawi At-Tarimi Al-Hadrami Asy-Syafiโ€™i rahimahullah mengatakan, โ€œOrang yang melaksanakan shalat harus suci dari hadats kecil maupun hadats besar dengan menggunakan air atau debu dengan syarat tertentu. Tidak sah shalat yang dilakukan dengan tidak bersuci padahal terdapat air atau debu. Jika ia sengaja tidak bersuci dengan salah satunya padahal dalam keadaan tahu, ia dihukumi berdosa. Jika ia lupa, ia diberi ganjaran atas niatannya. Adapun jika ada yang tidak bisa bersuci dengan air atau debu, maka ia shalat demi memenuhi kewajiban dan untuk menghormati waktu. Namun shalat yang dilakukan dalam keadaan tersebut, tetap diulang.โ€ Nail Ar-Rajaaโ€™ bi Syarh Safinah An-Najah, hlm. 207.Ketiga Catatan tentang shalat dalam keadaan berhadatsSiapa yang shalat dalam keadaan lupa atau tidak tahu kalau ia masih dalam keadaan berhadats, maka shalatnya wajib diulangi. Hal ini disepakati oleh para ulama sebagaimana ada ijmak yang dinyatakan oleh Ibnu Abdil Barr, Imam Nawawi, Ibnu Taimiyyah, dan Ibnu yang tidak mendapati air, juga tidak mendapati debu karena ada uzur yang teranggap seperti karena ditawan atau sakit, maka ia shalat sesuai kondisinya, dan shalatnya tidak perlu diulang. Inilah pendapat dalam madzhab Hambali, pendapat ulama Malikiyyah, salah satu pendapat Syafiโ€™iyyah, dipilih pula oleh Imam Bukhari, Ibnu Hazm, Imam Nawawi, Ibnu Taimiyyah, Ibnu Utsaimin, dan fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah komisi fatwa KSA.Keempat Suci dari najis pada pakaian, badan, dan tempatSuci dari najis pada badan, pakaian, dan tempat shalat adalah syarat sahnya shalat. Hal ini berdasarkan pendapat jumhur ulama, termasuk di dalamnya ulama Syafiโ€™iyyah. Lihat Mulakhash Fiqh Al-Ibaadaat, hlm. yang menunjukkan perintah harus bersuci dari najis adalah empat dalil firman Allah Taโ€™ala,ูˆูŽุซููŠูŽุงุจูŽูƒูŽ ููŽุทูŽู‡ูู‘ุฑู’โ€œDan pakaianmu bersihkanlah.โ€ QS. Al-Mudatstsir 4Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, ia berkata bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah melewati salah satu sudut kota Madinah atau Makkah, lalu beliau mendengar suara dua orang yang sedang diazab di kubur. Beliau pun bersabda,ูŠูุนูŽุฐูŽู‘ุจูŽุงู†ูุŒ ูˆูŽู…ูŽุง ูŠูุนูŽุฐูŽู‘ุจูŽุงู†ู ูููŠ ูƒูŽุจููŠุฑูุŒ ุจูŽู„ูŽู‰ุŒ ูƒูŽุงู†ูŽ ุฃูŽุญูŽุฏูู‡ูู…ูŽุง ู„ุงูŽ ูŠูŽุณู’ุชูŽุชูุฑู ู…ูู†ู’ ุจูŽูˆู’ู„ูู‡ูุŒ ูˆูŽูƒูŽุงู†ูŽ ุงู„ุขุฎูŽุฑู ูŠูŽู…ู’ุดููŠ ุจูุงู„ู†ูŽู‘ู…ููŠู…ูŽุฉูโ€œMereka berdua disiksa. Mereka menganggap bahwa itu bukan perkara besar, namun sesungguhnya itu perkara besar. Orang yang pertama disiksa karena tidak menutupi diri ketika kencing. Adapun orang yang kedua disiksa karena suka mengadu domba.โ€ HR. Bukhari, no. 216 dan Muslim, no. 292.Dari Aisyah radhiyallahu anha, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,ุฅูุฐูŽุง ุฃู‚ู’ุจูŽู„ูŽุชู ุงู„ุญูŽูŠู’ุถูŽุฉูุŒ ููŽุฏูŽุนููŠ ุงู„ุตูŽู‘ู„ูŽุงุฉูŽุŒ ูˆุฅุฐูŽุง ุฃุฏู’ุจูŽุฑูŽุชู’ุŒ ููŽุงุบู’ุณูู„ููŠ ุนูŽู†ู’ูƒู ุงู„ุฏูŽู‘ู…ูŽ ูˆุตูŽู„ูู‘ูŠ.โ€œJika datang haidh, maka tinggalkanlah shalat. Namun jika sudah selesai, mandilah dengan membersihkan bekas darah lalu shalat.โ€ HR. Bukhari, no. 226 dan Muslim, no. 333Dalil yang menunjukkan harus membersihkan tempat shalat dari najis adalah hadits Arab Badui ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyuruh menyiram air pada bekas kencingnya di masjid, beliau bersabda,ุตุจูู‘ูˆุง ุนู„ูŠู’ู‡ู ุฐู†ูˆุจู‹ุง ู…ู† ู…ุงุกูโ€œSiramkanlah sewadah air pada bekas kencingnya.โ€ HR. Bukhari dan Muslim.As-Sayyid Ahmad bin Umar menjelaskan, โ€œBersuci dari najis maksudnya adalah membersihkan najis yang tidak dimaafkan yang ada pada pakaian orang yang shalat dan semacamnya, termasuk juga yang dibawa, atau menempel dengan sesuatu yang dibawa. Begitu pula yang dimaksud adalah bersuci dari najis yang ada pada badan, termasuk yang ada dalam bagian dalam mata, mulut, dan hidung. Begitu pula tempat yang digunakan untuk shalat harus suci karena bertemu langsung dengan badan dan sesuatu yang dibawa.โ€ Nail Ar-Rajaaโ€™ bi Syarh Safinah An-Najah, hlm. 207.Kelima Catatan tentang bersuci dari najis untuk shalatJika tidak mampu atau ada bahaya sehingga tidak bisa menghilangkan najis, maka shalat dalam keadaan seperti itu, dan shalatnya tidak perlu diulangi. Inilah pendapat ulama Hanafiyyah, salah satu pendapat Hambali, pendapat Ibnu Qudamah, Ibnu Taimiyyah, Ibnu Baz, dan Ibnu mendapati najis pada badan atau pakaian ketika shalat, maka hendaklah najis tersebut dihilangkan tanpa tersisa, maka shalatnya tetap sah. Seperti ini adalah ijmak sebagaimana dinukil oleh Imam Nawawi dan Ibnu seseorang shalat terkena najis dalam keadaan lupa, tidak tahu, maka shalatnya sah dan tidak perlu diulang. Inilah pendapat Imam Ahmad dalam salah satu riwayat, pendapat Imam Syafiโ€™i yang qadim, dipilih oleh Ibnul Mundzir, Imam Nawawi, Ibnu Taimiyyah, Ibnul Qayyim, Ibnu Baz, dan Ibnu Umur anak diajak shalatDalam Mulakhash Fiqh Al-Ibaadaat hlm. 178 dijelaskan bahwa sepakat ulama madzhab, jika anak telah mencapai tujuh tahun sudah dilatih untuk shalat dan jika sudah menginjak sepuluh tahun boleh Amr bin Syuโ€™aib, dari bapaknya dari kakeknya radhiyallahu anhu, beliau meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,ู…ูุฑููˆุง ุฃูŽูˆู’ู„ุงูŽุฏูŽูƒูู…ู’ ุจูุงู„ุตูŽู‘ู„ุงูŽุฉู ูˆูŽู‡ูู…ู’ ุฃูŽุจู’ู†ูŽุงุกู ุณูŽุจู’ุนู ุณูู†ููŠู†ูŽ ูˆูŽุงุถู’ุฑูุจููˆู‡ูู…ู’ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ูˆูŽู‡ูู…ู’ ุฃูŽุจู’ู†ูŽุงุกู ุนูŽุดู’ุฑู ุณูู†ููŠู†ูŽ ูˆูŽููŽุฑูู‘ู‚ููˆุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ู’ ููู‰ ุงู„ู’ู…ูŽุถูŽุงุฌูุนูโ€œPerintahkan anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka berumur tujuh tahun. Pukul mereka jika tidak mengerjakannya ketika mereka berumur sepuluh tahun. Pisahkanlah tempat-tempat tidur mereka.โ€ HR. Abu Daud, no. 495. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini sahih.ReferensiAl-Muโ€™tamad fii Al-Fiqh Asy-Syafiโ€™i. Cetakan kelima, Tahun 1436 H. Prof. Dr. Muhammad Az-Zuhaily. Penerbit Darul Fiqh Al-Ibaadaat. Cetakan kedua, Tahun 1438 H. Musyrif Syaikh Alawi bin Abdul Qadir As-Saqqaf. Penerbit Ad-Durar Ar-Rajaaโ€™ bi Syarh Safinah An-Najah. Cetakan pertama, Tahun 1439 H. As-Sayyid Ahmad bin Umar Asy-Syatiri Al-Alawi At-Tarimi Al-Hadrami Asy-Syafiโ€™i. Penerbit Darul Muhammad Abduh TuasikalArtikel
pengajianKitab Safinatun najah tentang larangan larangan - orang yang berhadats besaroleh ustad Hafidz wahyudi alumni Ma'had Aly Sukorejo situbondo jawa Tim
Terjemah Kitab Matan Safinatun Najah Bahasa Indonesia, Bagian 1, Bab Rukun Islam, Bab Rukun Iman, dan Bab ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูฐู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang ุงูŽู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‘ูฐู‡ู ุฑูŽุจู‘ู ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุจูู‡ู ู†ูŽุณู’ุชูŽุนููŠู’ู†ู ุนูŽู„ูฐู‰ ุฃูู…ููˆุฑู ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽุงู„ุฏู‘ูŽูŠู’ู†ูุŒ ูˆูŽุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุนูŽู„ูฐู‰ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุฎูŽุงุชูŽู…ู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ูŽูŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุขู„ูู‡ู ูˆูŽุตูŽุญู’ุจูู‡ู ุฃูŽุฌู’ู…ูŽุนููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ุญูŽูˆู’ู„ูŽ ูˆูŽู„ูŽุง ู‚ููˆู‘ูŽุฉูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุจูุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ุงู„ู’ุนูŽู„ููŠู‘ู ุงู„ู’ุนูŽุธููŠู’ู…ู Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam. Hanya kepada Allah, kami memohon pertolongan atas perkara-perkara dunia dan agama. Semoga Allah melimpahkan rahmat ta'dhim dan kesejahteraan kepada Baginda kami, Nabi Muhammad, penutup para nabi, terlimpahkan juga kepada keluarga dan sahabat Beliau, semuanya. Tiada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah yang Maha Luhur lagi Maha Islam ููŽุตู’ู„ูŒ - ุฃูŽุฑู’ูƒูŽุงู†ู ุงู„ู’ุฅูุณู’ู„ุงู…ู ุฎูŽู…ู’ุณูŽุฉูŒ ุดูŽู‡ูŽุงุฏูŽุฉู ุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ุฅูู„ูฐู‡ูŽ ุฅู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ูˆูŽุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ูˆูŽุฅูู‚ูŽุงู…ู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ูˆูŽุฅููŠู’ุชูŽุงุกู ุงู„ุฒู‘ูŽูƒูŽุงุฉู ูˆูŽุตูŽูˆู’ู…ู ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ูˆูŽุญูุฌู‘ู ุงู„ู’ุจูŽูŠู’ุชู ู…ูŽู†ู ุงุณู’ุชูŽุทูŽุงุนูŽ ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ุณูŽุจููŠู’ู„ู‹ุง [Fasal] Rukun-rukun islam ada 5, yaitu 1. Bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah2. Mendirikan sholat3. Mengeluarkan zakat4. Berpuasa di Bulan Ramadhan5. Menunaikan ibada haji bagi orang yang mampu menempuh Iman ููŽุตู’ู„ูŒ - ุฃูŽุฑู’ูƒูŽุงู†ู ุงู„ู’ุฅููŠู’ู…ูŽุงู†ู ุณูุชู‘ูŽุฉูŒ ุฃูŽู†ู’ ุชูุคู’ู…ูู†ูŽ ุจูุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ูˆูŽู…ูŽู„ูŽุงุฆููƒูŽุชูู‡ู ูˆูŽูƒูุชูุจูู‡ู ูˆูŽุฑูุณูู„ูู‡ู ูˆูŽุจูุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ู’ุฃูฐุฎูุฑู ูˆูŽุจูุงู„ู’ู‚ูŽุฏูŽุฑู ุฎูŽูŠู’ุฑูู‡ู ูˆูŽุดูŽุฑู‘ูู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูฐู‰ [Fasal] Rukun-rukun iman ada 6, yaitu 1. Beriman kepada Allah2. Beriman kepada para malaikat-Nya3. Beriman kepada kitab-kitab-Nya4. Beriman kepada para rasul-Nya5. Beriman kepada hari akhir hari kiamat6. Dan beriman kepada takdir yang baik dan yang buruk semua dari Allah Yang Maha Kalimat Tauhid ููŽุตู’ู„ูŒ - ูˆูŽู…ูŽุนู’ู†ูŽู‰ ู„ูŽุง ุฅูู„ูฐู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ู„ูŽุง ู…ูŽุนู’ุจููˆู’ุฏูŽ ุจูุญูŽู‚ู‘ู ููู‰ ุงู„ู’ูˆูุฌููˆู’ุฏู ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู [Fasal] makna La Ilaha Illallah adalah tiada yang berhak disembah di dalam perkara wujud kecuali Baligh ููŽุตู’ู„ูŒ - ุนูŽู„ุงูŽู…ูŽุงุชู ุงู„ู’ุจูู„ููˆู’ุบู ุซูŽู„ุงูŽุซูŒ ุชูŽู…ูŽุงู…ู ุฎูŽู…ู’ุณูŽ ุนูŽุดู’ุฑูŽุฉูŽ ุณูŽู†ูŽุฉู‹ ููู‰ ุงู„ุฐู‘ูŽูƒูŽุฑู ูˆูŽุงู„ู’ุฃูู†ู’ุซูŽู‰ ูˆูŽุงู„ู’ุฅูุญู’ุชูู„ูŽุงู…ู ููู‰ ุงู„ุฐู‘ูŽูƒูŽุฑู ูˆูŽุงู„ู’ุฃูู†ู’ุซูŽู‰ ู„ูุชูุณู’ุนู ุณูู†ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ุญูŽูŠู’ุถู ููู‰ ุงู„ู’ุฃูู†ู’ุซูŽู‰ ู„ูุชูุณู’ุนู ุณูู†ููŠู’ู†ูŽ [Fasal] Tanda-tanda baligh ada 3, yaitu 1. Sempurnanya umur 15 tahun bagi laki-laki dan wanita2. Ihtilam mimpi keluar mani bagi laki-laki dan wanita yang berumur 9 tahun3. Haid bagi wanita yang berumur 9 Istinja' Dengan Batu ููŽุตู’ู„ูŒ - ุดูุฑููˆู’ุทู ุฅูุฌู’ุฒูŽุงุกู ุงู„ู’ุญูŽุฌูŽุฑู ุซูŽู…ูŽุงู†ููŠูŽุฉูŒ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ุจูุซูŽู„ูŽุงุซุฉู ุฃูŽุญู’ุฌูŽุงุฑู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ูŠูู†ู’ู‚ููŠูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุญูŽู„ู‘ูŽ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽุฌููู‘ูŽ ุงู„ู†ูŽู‘ุฌูŽุณู ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูŽู†ู’ุชูŽู‚ูู„ูŽ ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูŽุทู’ุฑูŽุฃูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุฃูฐุฎูŽุฑู ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูุฌูŽุงูˆูุฒูŽ ุตูŽูู’ุญูŽุชูŽู‡ู ูˆูŽุญูŽุดูŽููŽุชูŽู‡ู ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูุตููŠู’ุจูŽู‡ู ู…ูŽุงุกูŒ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ุชูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ุงู„ู’ุฃูŽุญู’ุฌูŽุงุฑู ุทูŽุงู‡ูุฑูŽุฉู‹ [Fasal] Syarat-syarat istinja' cebok dengan batu ada 8, yaitu 1. Dilakukan dengan menggunakan 3 batu2. Dapat membersihkan tempat yang terkena najis3. Najisnya yang akan dihilangkan belum kering4. Najisnya tidak berpindah dari tempatnya5. Tidak muncul najis lainnya pada najis itu6. Najis yang keluar tidak sampai melewati shafhah daerah pada 2 mulut anus yang tertutup ketika berdiri dan hasyafah helm pada kemaluan laki-laki yang tertutup saat belum dikhitan7. Air tidak mengenai najis karena air yang terkena benda najis maka airnya akan menjadi najis juga8. Dan batu-batu yang digunakan harus Wudlu ููŽุตู’ู„ูŒ - ููุฑููˆู’ุถู ุงู„ู’ูˆูุถููˆู’ุกู ุณูุชู‘ูŽุฉูŒ ุงู„ู’ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู ุงู„ู†ู‘ููŠู‘ูŽุฉูุŒ ุงู„ุซู‘ูŽุงู†ูู‰ ุบูŽุณู’ู„ู ุงู„ู’ูˆูŽุฌู’ู‡ูุŒ ุงู„ุซู‘ูŽุงู„ูุซู ุบูŽุณู’ู„ู ุงู„ู’ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู†ู ู…ูŽุนูŽ ุงู„ู’ู…ูุฑู’ููŽู‚ูŽูŠู’ู†ูุŒ ุงู„ุฑู‘ูŽุงุจุนู ู…ูŽุณู’ุญู ุดูŽูŠู’ุกู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุฃู’ุณูุŒ ุงู„ู’ุฎูŽุงู…ูุณู ุบูŽุณู’ู„ู ุงู„ุฑู‘ูุฌู’ู„ูŽูŠู’ู†ู ู…ูŽุนูŽ ุงู„ู’ูƒูŽุนู’ุจูŽูŠู’ู†ูุŒ ุงู„ุณู‘ูŽุงุฏูุณู ุงู„ุชู‘ูŽุฑู’ุชููŠู’ุจู[Fasal] Fardlunya rukun wudlu ada 6, yaitu 1. Niat2. Membasuh wajah3. Membasuh kedua tangan sampai siku-siku4. Mengusap sebagian rambut kepala5. Membasuk kedua kaki sampai mata kaki6. Tertib berurutan.Definisi Niat ููŽุตู’ู„ูŒ - ุงู„ู†ู‘ููŠู‘ูŽุฉู ู‚ูŽุตู’ุฏู ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุกู ู…ูู‚ู’ุชูŽุฑูŽู†ู‹ุง ุจูููุนู’ู„ูู‡ู ูˆูŽู…ูŽุญูŽู„ู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู’ู‚ูŽู„ู’ุจู ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽู„ูŽูู‘ูุธู ุจูู‡ูŽุง ุณูู†ู‘ูŽุฉูŒ ูˆูŽูˆูŽู‚ู’ุชูู‡ูŽุง ุนูู†ู’ุฏูŽ ุบูŽุณู’ู„ู ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู ุฌูุฒู’ุกู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ูˆูŽุฌู’ู‡ูุŒ ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุฑู’ุชููŠู’ุจู ุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูู‚ูŽุฏู‘ูŽู…ูŽ ุนูุถู’ูˆูŒ ุนูŽู„ูฐู‰ ุนูุถู’ูˆู [Fasal] Niat wudlu adalah menyengaja sesuatu yang dibarengkan dengan melakukannya, tempatnya niat ada di dalam hati, mengucapkan lafadz niat adalah sunnah, dan waktu niat adalah ketika membasuh awal bagian dari adalah jika satu bagian rukun tidak mendahului bagian rukun Air ููŽุตู’ู„ูŒ - ุงู„ู’ู…ูŽุงุกู ู‚ูŽู„ููŠู’ู„ูŒ ูˆูŽูƒูŽุซููŠู’ุฑูŒุŒ ุงู„ู’ู‚ูŽู„ููŠู’ู„ู ู…ูŽุง ุฏููˆู’ู†ูŽ ุงู„ู’ู‚ูู„ู‘ูŽุชูŽูŠู’ู†ูุŒ ูˆูŽุงู„ู’ูƒูŽุซููŠู’ุฑู ู‚ูู„ู‘ูŽุชูŽุงู†ู ููŽุฃูŽูƒู’ุซูŽุฑูุŒ ุงู„ู’ู‚ูŽู„ููŠู’ู„ู ูŠูŽุชูŽู†ูŽุฌู‘ูŽุณู ุจููˆูู‚ููˆู’ุนู ุงู„ู†ู‘ูŽุฌูŽุงุณูŽุฉู ูููŠู’ู‡ู ูˆูŽุฅูู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุชูŽุบูŽูŠู‘ูŽุฑู’ุŒ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽุงุกู ุงู„ู’ูƒูŽุซููŠู’ุฑู ู„ูŽุง ูŠูŽุชูŽู†ูŽุฌู‘ูŽุณู ุฅูู„ู‘ูŽุง ุฅูุฐูŽุง ุชูŽุบูŽูŠู‘ูŽุฑูŽ ุทูŽุนู’ู…ูู‡ู ุฃูŽูˆู’ ู„ูŽูˆู’ู†ูู‡ู ุฃูŽูˆู’ ุฑููŠู’ุญูู‡ู [Fasal] Air ada 2 yaitu air yang sedikit dan air yang yang sedikit adalah air yang kurang dari 2 qullah. Dan air yang banyak adalah air 2 qullah atau yang sedikit bisa menjadi najis karena jatuhnya najis ke dalamnya, meskipun ia tidak berubah. Dan air yang banyak tidak menjadi najis kecuali tatkala rasa, warna, dan baunya telah Yang Mewajibkan Mandi Besar ููŽุตู’ู„ูŒ - ู…ููˆู’ุฌูุจูŽุงุชู ุงู„ู’ุบูุณู’ู„ู ุณูุชู‘ูŽุฉูŒ ุฅููŠู’ู„ูŽุงุฌู ุงู„ู’ุญูŽุดูŽููŽุฉู ููู‰ ุงู„ู’ููŽุฑู’ุฌู ูˆูŽุฎูุฑููˆูุฌู ุงู„ู’ู…ูŽู†ููŠู‘ู ูˆูŽุงู„ู’ุญูŽูŠู’ุถู ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูููŽุงุณู ูˆูŽุงู„ู’ูˆูู„ูŽุงุฏูŽุฉู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽูˆู’ุชู [Fasal] Perkara-perkara yang mewajibkan mandi besar ada 6, yaitu 1. Memasukkan hasyafah helm pada kemaluan pria yang dikhitan ke dalam farji wanita2. Keluarnya air mani sperma3. Haid4. Nifas keluarnya darah pada farji wanita setelah melahirkan5. Melahirkan6. Mandi Besar ููŽุตู’ู„ูŒ - ููุฑููˆู’ุถู ุงู„ู’ุบูุณู’ู„ู ุงูุซู’ู†ูŽุงู†ู ุงู„ู†ู‘ููŠู‘ูŽุฉู ูˆูŽุชูŽุนู’ู…ููŠู’ู…ู ุงู„ู’ุจูŽุฏูŽู†ู ุจูุงู„ู’ู…ูŽุงุกู [Fasal] Fardlu rukun mandi besar ada 2, yaitu 1. Niat2. Meratakan badan dengan Wudlu ููŽุตู’ู„ูŒ - ุดูุฑููˆู’ุทู ุงู„ู’ูˆูุถููˆู’ุกู ุนูŽุดูŽุฑูŽุฉูŒ ุงู„ู’ุฅูุณู’ู„ูŽุงู…ู ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽู…ู’ูŠููŠู’ุฒู ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูŽู‚ูŽุงุกู ุนูŽู†ู ุงู„ู’ุญูŽูŠู’ุถู ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูููŽุงุณู ูˆูŽุนูŽู…ู‘ูŽุง ูŠูŽู…ู’ู†ูŽุนู ูˆูุตููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุงุกู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุจูŽุดูŽุฑูŽุฉู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุนูุถู’ูˆู ู…ูŽุง ูŠูุบูŽูŠู‘ูุฑู ุงู„ู’ู…ูŽุงุกูŽ ูˆูŽุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ู ุจูููŽุฑู’ุถููŠู‘ูŽุชูู‡ู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽุนู’ุชูŽู‚ูุฏูŽ ููŽุฑู’ุถู‹ุง ู…ูู†ู’ ููŽุฑููˆู’ุถูู‡ู ุณูู†ู‘ูŽุฉู‹ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽุงุกู ุงู„ุทู‘ูŽู‡ููˆู’ุฑู ูˆูŽุฏูุฎููˆู’ู„ู ุงู„ู’ูˆูŽู‚ู’ุชู ูˆูŽุงู„ู’ู…ููˆูŽุงู„ูŽุงุฉู ู„ูุฏูŽุงุฆูู…ู ุงู„ู’ุญูŽุฏูŽุซู [Fasal] Syarat-syarat wudlu ada 10, yaitu 1. Islam2. Tamyiz bisa membedakan mana yang baik dan yang buruk, yang manfaat dan mana yang bahaya, sekitar umur 7 tahun lebih3. Bersih suci dari haid4. Suci dari nifas5. Dan bersih dari apapun yang dapat mencegah meresapnya air ke kulit6. Tidak ada sesuatu yang dapat merubah air pada anggota tubuh anggota yang wajib kena air wudlu7. Mengetahui kefardluan wudlu8. Tidak meyakini satu fardlu rukun dari fardlu-fardlunya wudlu adalah sunnah9. Masuknya waktu misalnya, wanita haid tidak sah wudlunya karena waktu haid belum berakhir. Artinya wanita itu belum memasuki waktu diperbolehkan bersuci10. Beruntutan karena lamanya seringnya hadats Perkara Yang Membatalkan Wudlu ููŽุตู’ู„ูŒ - ู†ูŽูˆูŽุงู‚ูุถู ุงู„ู’ูˆูุถููˆู’ุกู ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนูŽุฉู ุฃูŽุดู’ูŠูŽุงุกูŽ ุงู„ู’ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู ุงู„ู’ุฎูŽุงุฑุฌู ู…ูู†ู’ ุฃูŽุญูŽุฏู ุงู„ุณู‘ูŽุจููŠู’ู„ูŽูŠู’ู†ู ู…ูู†ู’ ู‚ูุจูู„ู ุฃูŽูˆู’ ุฏูุจูุฑู ุฑููŠู’ุญูŒ ุฃูŽูˆู’ ุบูŽูŠู’ุฑูู‡ู ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู’ู…ูŽู†ููŠู‘ูŽุŒ ุงู„ุซู‘ูŽุงู†ูู‰ ุฒูŽูˆูŽุงู„ู ุงู„ู’ุนูŽู‚ู’ู„ู ุจูู†ูŽูˆู’ู…ู ุฃูŽูˆู’ ุบูŽูŠู’ุฑูู‡ู ุฅูู„ู‘ูŽุง ู‚ูŽุงุนูุฏู ู…ูู…ูŽูƒู‘ูู†ู ู…ูŽู‚ู’ุนูŽุฏูŽู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถูุŒ ุงู„ุซู‘ูŽุงู„ูุซู ุฅูู„ู’ุชูู‚ูŽุงุกู ุจูŽุดูŽุฑูŽุชูŽูŠู’ ุฑูŽุฌูู„ู ูˆูŽุงู…ู’ุฑูŽุฃูŽุฉู ูƒูŽุจููŠู’ุฑูŽูŠู’ู†ู ุฃูŽุฌู’ู†ูŽุจููŠู‘ูŽูŠู’ู†ู ู…ูู†ู’ ุบูŽูŠู’ุฑู ุญูŽุงุฆูู„ูุŒ ุงู„ุฑู‘ูŽุงุจุนูŽ ู…ูŽุณู‘ู ู‚ูุจูู„ู ุงู„ู’ุขุฏูŽู…ููŠู‘ู ุฃูŽูˆู’ ุญูŽู„ู’ู‚ูŽุฉู ุฏูุจูุฑูู‡ู ุจูุจูŽุทู’ู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุงุญูŽุฉู ุฃูŽูˆู’ ุจูุทููˆู’ู†ู ุงู„ู’ุฃูŽุตูŽุงุจุนู [Fasal] Hal-hal yang membatalkan wudlu ada 4 perkara, yaitu 1. Sesuatu yang keluar dari 2 jalan, baik jalan qubul kemaluan maupun dubur anus, baik berupa angin maupun lainnya, kecuali air Hilangnya akal karena tidur atau selainnya, kecuali tidurnya orang yang duduk yang masih menempati tempat duduknya di bumi tanah/lantai.3. Bertemunya 2 kulit laki-laki dan wanita, yang sudah dewasa, yang ajnabiy bukan mahram, tanpa adanya Menyentuh qubul kemaluan anak Adam atau mulut dubur dengan telapak tangan bagian dalam atau jar-jari bagian Haram Yang Dilakukan Ketika Tidak Dalam Keadaan Berwudlu ููŽุตู’ู„ูŒ - ู…ูŽู†ู ุงู†ู’ุชูŽู‚ูŽุถูŽ ูˆูุถููˆู’ุกูู‡ู ุญูŽุฑูู…ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนูŽุฉู ุฃูŽุดู’ูŠูŽุงุกูŽ ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ูˆูŽุงู„ุทู‘ูŽูˆูŽุงูู ูˆูŽู…ูŽุณู‘ู ุงู„ู’ู…ูุตู’ุญูŽูู ูˆูŽุญูŽู…ู’ู„ูู‡ูุŒ ูˆูŽูŠูŽุญู’ุฑูู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุฌูู†ูุจู ุณูุชู‘ูŽุฉู ุฃูŽุดู’ูŠูŽุงุกูŽ ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ูˆูŽุงู„ุทู‘ูŽูˆูŽุงูู ูˆูŽู…ูŽุณู‘ู ุงู„ู’ู…ูุตู’ุญูŽูู ูˆูŽุญูŽู…ู’ู„ูู‡ู ูˆูŽุงู„ู„ู‘ูุจู’ุซู ููู‰ ุงู„ู’ู…ูŽุณู’ุฌูุฏู ูˆูŽู‚ูุฑูŽุงุกูŽุฉู ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ูุŒ ูˆูŽูŠูŽุญู’ุฑูู…ู ุจูุงู„ู’ุญูŽูŠู’ุถู ุนูŽุดูŽุฑูŽุฉู ุฃูŽุดู’ูŠูŽุงุกูŽ ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุทู‘ูŽูˆูŽุงูู ูˆูŽู…ูŽุณู‘ู ุงู„ู’ู…ูุตู’ุญูŽูู ูˆูŽุญูŽู…ู’ู„ูู‡ู ูˆูŽุงู„ู„ู‘ูุจู’ุซู ููู‰ ุงู„ู’ู…ูŽุณู’ุฌูุฏู ูˆูŽู‚ูุฑูŽุงุกูŽุฉู ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ู ูˆูŽุงู„ุตู‘ูŽูˆู’ู…ู ูˆูŽุงู„ุทู‘ูŽู„ูŽุงู‚ู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุฑููˆู’ุฑู ููู‰ ุงู„ู’ู…ูŽุณู’ุฌูุฏู ุฅูู†ู’ ุฎูŽุงููŽุชู’ ุชูŽู„ู’ูˆููŠู’ุซูŽู‡ู ูˆูŽุงู„ู’ุฅูุณู’ุชูู…ู’ุชูŽุงุนู ุจูู…ูŽุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูุฑูŽู‘ุฉู ูˆูŽุงู„ุฑู‘ููƒู’ุจูŽุฉู [Fasal] Orang yang wudlunya batal, maka diharamkan baginya 4 perkara, yaitu 1. Sholat2. Thawaf3. Menyentuh mushaf4. Membawa 6 perkara bagi orang yang junub, yaitu 1. Sholat2. Thawaf3. Menyentuh mushaf4. Membawa mushaf5. Berdiam diri di dalam masjid6. Membaca Al-Qur' diharamkan 10 perkara karena haid, yaitu 1. Sholat2. Thawaf3. Menyentuh mushaf4. Membawa mushaf5. Berdiam diri di dalam masjid6. Membaca Al-Qur'an7. Berpuasa8. Thalaq meminta cerai9. Berjalan di dalam masjid, jika wanita yang haid khawatir mengotori masjid10. Istimna' bersenang-senang yang mengarah pada jimak dengan anggota badan di antara pusar dan Tayammum ููŽุตู’ู„ูŒ - ุฃูŽุณู’ุจูŽุงุจู ุงู„ุชู‘ูŽูŠูŽู…ู‘ูู…ู ุซูŽู„ูŽุงุซูŽุฉูŒ ููŽู‚ู’ุฏู ุงู„ู’ู…ูŽุงุกู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽุฑูŽุถู ูˆูŽุงู„ู’ุฅูุญู’ุชููŠูŽุงุฌู ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ู„ูุนูŽุทูŽุดู ุญูŽูŠูŽูˆูŽุงู†ู ู…ูุญู’ุชูŽุฑูŽู…ูุŒ ุบูŽูŠู’ุฑู ุงู„ู’ู…ูุญู’ุชูŽุฑูŽู… ุณูุชู‘ูŽุฉูŒ ุชูŽุงุฑููƒู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ูˆูŽุงู„ุฒู‘ูŽุงู†ูู‰ ุงู„ู’ู…ูุญู’ุตูŽู†ู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุฑู’ุชูŽุฏู‘ู ูˆูŽุงู„ู’ูƒูŽุงููุฑู ุงู„ู’ุญูŽุฑู’ุจููŠู‘ู ูˆูŽุงู„ู’ูƒูŽู„ู’ุจู ุงู„ู’ุนูŽู‚ููˆู’ุฑู ูˆูŽุงู„ู’ุฎูู†ู’ุฒููŠู’ุฑู [Fasal] Sebab-sebab tayammum ada 3, yaitu 1. Tidak adanya air2. Sakit3. Kebutuhan air karena hausnya binatang yang tidak dimuliakan ada 6, yaitu 1. Orang yang meninggalkan sholat2. Orang yang berzina muhshan3. Orang yang murtad4. Orang kafir harbi5. Anjing liar6. Tayammum ููŽุตู’ู„ูŒ - ุดูุฑููˆู’ุทู ุงู„ุชู‘ูŽูŠูŽู…ู‘ูู…ู ุนูŽุดูŽุฑูŽุฉูŒ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ุจูุชูุฑูŽุงุจู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ูŠูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ุงู„ุชู‘ูุฑูŽุงุจู ุทูŽุงู‡ูุฑู‹ุง ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ู…ูุณู’ุชูŽุนู’ู…ูŽู„ู‹ุง ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูุฎูŽุงู„ูุทูŽู‡ู ุฏูŽู‚ููŠู’ู‚ูŒ ูˆูŽู†ูŽุญู’ูˆูู‡ู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ูŠูŽู‚ู’ุตูุฏูŽู‡ู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ูŠูŽู…ู’ุณูŽุญูŽ ูˆูŽุฌู’ู‡ูŽู‡ู ูˆูŽูŠูŽุฏูŽูŠู’ู‡ู ุจูุถูŽุฑู’ุจูŽุชูŽูŠู’ู†ู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ูŠูุฒููŠู’ู„ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุฌูŽุงุณูŽุฉูŽ ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู‹ุง ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุฌู’ุชูŽู‡ูุฏูŽ ููู‰ ุงู„ู’ู‚ูุจู’ู„ูŽุฉู ู‚ูŽุจู’ู„ูŽู‡ู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ูŠูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ุงู„ุชู‘ูŽูŠูŽู…ู‘ูู…ู ุจูŽุนู’ุฏูŽ ุฏูุฎููˆู’ู„ู ุงู„ู’ูˆูŽู‚ู’ุชู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุชูŽูŠูŽู…ู‘ูŽู…ูŽ ู„ููƒูู„ู‘ู ููŽุฑู’ุถู [Fasal] Syarat-syarat tayammum ada 10, yaitu 1. Tayammum dilakukan dengan menggunakan debu2. Debunya harus suci3. Debunya bukan musta'mal sudah digunakan4. Debunya tidak tercampuri oleh tepung dan semacamnya5. Menyengaja mengusapkan debu 1 Catatan 1 Dalam keterangan Kitab Kasyifatus Saja, maksudnya adalah menyengaja mengusapkan debu pada anggota tayammum, meskipun dengan bantuan orang lain atas izinnya atau dengan menyungkurkan wajah dan kedua tangan secara langsung ke debu. Apabila tanpa disengaja, maka tidak diperbolehkan, misalnya angin menghembuskan debu ke arah wajah dan kedua tangan, meskipun dengan niat Mengusap wajah dan kedua tangannya dengan 2 kali usapan7. Mengilangkan najis terlebih dahulu8. Berijtihad menghadap kiblat sebelum bertayammum9. Bertayammum sesudah masuknya waktu sholat10. Bertayammum untuk setiap sholat fardlu 2Catatan 2 Tayammum hanya dilakukan untuk 1 kali sholat fardlu. Jika ingin melakukan sholat fardlu lainnya, maka harus bertayammum lagi. Tetapi, tayammum boleh dilakukan untuk beberapa kali sholat sunnah dan membaca Al-Qur' Tayammum ููŽุตู’ู„ูŒ - ููุฑููˆู’ุถู ุงู„ุชู‘ูŽูŠูŽู…ู‘ูู…ู ุฎูŽู…ู’ุณูŽุฉูŒ ุงู„ู’ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู ู†ูŽู‚ู’ู„ู ุงู„ุชู‘ูุฑูŽุงุจูุŒ ุงู„ุซู‘ูŽุงู†ูู‰ ุงู„ู†ู‘ููŠู‘ูŽุฉูุŒ ุงู„ุซู‘ูŽุงู„ูุซู ู…ูŽุณู’ุญู ุงู„ู’ูˆูŽุฌู’ู‡ูุŒ ุงู„ุฑู‘ูŽุงุจุนู ู…ูŽุณู’ุญู ุงู„ู’ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู†ู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู…ูุฑู’ููŽู‚ูŽูŠู’ู†ูุŒ ุงู„ู’ุฎูŽุงู…ูุณู ุงู„ุชู‘ูŽุฑู’ุชููŠู’ุจู ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุณู’ุญูŽุชูŽูŠู’ู†ู [Fasal] Fardlu rukun tayammum ada 5, yaitu 1. Memindahkan debu2. Niat3. Mengusap wajah4. Mengusap kedua tangan sampai kedua siku5. Tertib berurutan antara 2 usapanPerkara Yang Membatalkan Tayammum ููŽุตู’ู„ูŒ - ู…ูุจู’ุทูู„ูŽุงุชู ุงู„ุชู‘ูŽูŠูŽู…ู‘ูู…ู ุซูŽู„ุงูŽุซูŽุฉูŒ ู…ูŽุง ุฃูŽุจู’ุทูŽู„ูŽ ุงู„ู’ูˆูŽุถููˆู’ุกูŽ ูˆูŽุงู„ุฑู‘ูุฏู‘ูŽุฉูŽ ูˆูŽุชูŽูˆูŽู‡ู‘ูู…ู ุงู„ู’ู…ูŽุงุกู ุฅูู†ู’ ุชูŽูŠูŽู…ู‘ูŽู…ูŽ ู„ูููŽู‚ู’ุฏูู‡ู [Fasal] Hal-hal yang membatalkan tayammum ada 3, yaitu 1. Apapun yang dapat membatalkan wudlu2. Murtad3. Memiliki prasangka akan adanya air jika ia bertayammum karena tidak adanya air 3.Catatan 3 Misalnya, seseorang tayammum karena tidak ada air, tetapi di dalam hatinya, ia memiliki prediksi atau perkiraan bahwa setelah bertayammum nanti pasti ada air, maka tayammumnya tidak Najis Yang Bisa Suci ููŽุตู’ู„ูŒ - ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ ูŠูŽุทู’ู‡ูุฑู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุฌูŽุงุณูŽุงุชู ุซูŽู„ุงูŽุซูŽุฉูŒ ุงู„ู’ุฎูŽู…ู’ุฑู ุฅูุฐูŽุง ุชูŽุฎูŽู„ู‘ูŽู„ูŽุชู’ ุจูู†ูŽูู’ุณูู‡ูŽุง ูˆูŽุฌูู„ู’ุฏู ุงู„ู’ู…ูŽูŠู’ุชูŽุฉู ุฅูุฐูŽุง ุฏูุจูุบูŽ ูˆูŽู…ูŽุง ุตูŽุงุฑูŽ ุญูŽูŠูŽูˆูŽุงู†ู‹ุง [Fasal] Najis-najis yang bsia suci ada 5, yaitu 1. Khamr tatkala ia menjadi cuka dengan sendirinya2. Kulit bangkai tatkala ia disamak 4Catatan 4 Disamak adalah kulit binatang atau bangkainya meskipun termasuk mughaladlah dengan menghilangkan fudlul, baik kotoran, daging, lemak, darah dan sebagainya yang masih menempel pada kulit tersebut3. Apapun yang menjadi hewan 5Catatn 5 Misalnya belatung yang ada pada bangkai meskipun bangkai anjing dan babi, kotoran, dan sebagainya. Belatung tersebut hakekatnya bukan bagian dari bangkai dan sebagainya tersebut, tetapi hanya terlahir di dalam Najis ููŽุตู’ู„ูŒ - ุงู„ู†ู‘ูŽุฌูŽุงุณูŽุงุชู ุซูŽู„ูŽุงุซูŒ ู…ูุบูŽู„ู‘ูŽุธูŽุฉูŒ ูˆูŽู…ูุฎูŽูู‘ูŽููŽุฉูŒ ูˆูŽู…ูุชูŽูˆูŽุณู‘ูุทูŽุฉูŒุŒ ุงู„ู’ู…ูุบูŽู„ู‘ูŽุธูŽุฉู ู†ูŽุฌูŽุงุณูŽุฉู ุงู„ู’ูƒูŽู„ู’ุจู ูˆูŽุงู„ู’ุฎูู†ู’ุฒููŠู’ุฑู ูˆูŽููŽุฑู’ุนู ุฃูŽุญุฏูู‡ูู…ูŽุงุŒ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุฎูŽูู‘ูŽููŽุฉู ุจูŽูˆู’ู„ู ุงู„ุตู‘ูŽุจููŠู‘ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุทู’ุนูŽู…ู’ ุบูŽูŠู’ุฑูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽุจูŽู†ู ูˆูŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุจู’ู„ูุบู ุงู„ู’ุญูŽูˆู’ู„ูŽูŠู’ู†ูุŒ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุชููˆูŽุณู‘ูŽุทูŽุฉู ุณูŽุงุฆูุฑู ุงู„ู†ู‘ูŽุฌูŽุงุณูŽุงุชู [Fasal] Najis ada 3, yaitu najis mughaladhah, najis mukhaffafah, dan najis mutawassithah. Najis mughaladhah adalah najisnya anjing, babi, dan cabang bagian dari keduanya. Najis Mukhaffafah adalah kencing bayi laki-laki yang belum makan apapun kecuali air susu. Dan najis Mutahawassithah adalah semua najis-najis selain kedua najis sebelumnya.Cara Menyucikan Najis ููŽุตู’ู„ูŒ - ุงู„ู’ู…ูุบูŽู„ู‘ูŽุธูŽุฉู ุชูŽุทู’ู‡ูุฑู ุจูุณูŽุจู’ุนู ุบูŽุณูŽู„ูŽุงุชู ุจูŽุนู’ุฏ ุฅูุฒูŽุงู„ูŽุฉู ุนูŽูŠู’ู†ูู‡ูŽุง ุฅูุญู’ุฏูŽุงู‡ูู†ู‘ูŽ ุจูุชูุฑูŽุงุจูุŒ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุฎูŽูู‘ูŽููŽุฉู ุชูŽุทู’ู…ูุฑู ุจูุฑูŽุดู‘ู ุงู„ู’ู…ูŽุงุกู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ู…ูŽุนูŽ ุงู„ู’ุบูŽู„ูŽุจูŽุฉู ูˆูŽุฅูุฒูŽุงู„ูŽุฉู ุนูŽูŠู’ู†ูู‡ูŽุงุŒ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุชูŽูˆูŽุณู‘ูŽุทูŽุฉู ุชูŽู†ู’ู‚ูŽุณูู…ู ุฅูู„ูŽู‰ ู‚ูุณู’ู…ูŽูŠู’ู†ู ุนูŽูŠู’ู†ููŠู‘ูŽุฉูŒ ูˆูŽุญููƒู’ู…ููŠู‘ูŽุฉูŒุŒ ุงู„ู’ุนูŽูŠู’ู†ููŠู‘ูŽุฉู ุงู„ู‘ูŽุชููŠู’ ู„ูŽู‡ูŽุง ู„ูŽูˆู’ู†ูŒ ูˆูŽุฑููŠู’ุญูŒ ูˆูŽุทูŽุนู’ู…ูŒ ููŽู„ูŽุง ุจูุฏู‘ูŽ ู…ูู†ู’ ุฅูุฒูŽุงู„ูŽุฉู ู„ูŽูˆู’ู†ูู‡ูŽุง ูˆูŽุฑููŠู’ุญูู‡ูŽุง ูˆูŽุทูŽุนู’ู…ูู‡ูŽุงุŒ ูˆูŽุงู„ู’ุญููƒู’ู…ููŠู‘ูŽุฉู ุงู„ู‘ูŽุชููŠู’ ู„ูŽุง ู„ูŽูˆู’ู†ูŽ ูˆูŽู„ูŽุง ุฑููŠู’ุญูŽ ูˆูŽู„ูŽุง ุทูŽุนู’ู…ูŽ ู„ูŽู‡ูŽุง ูŠูŽูƒู’ูููŠู’ูƒูŽ ุฌูŽุฑู’ูŠู ุงู„ู’ู…ูŽุงุกู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง [Fasal] Najis mughaladhah bisa suci dengan 7 kali basuhan air setelah menghilangkan bentuknya, salah satunya dari ketujuh basuhan air adalah dicampur dengan debu. Najis mukhaffafah bisa suci dengan memercikkan air pada najis itu bersamaan dengan mengunggulkan airnya dan menghilangkan bentuk najisnya. Najis Mutawassithah terbagi menjadi 2 bagian, yaitu 1. Najis Ainiyyah2. Najis HukmiyyahNajis Ainiyah adalah najis yang memiliki warna, bau, dan rasa, maka harus menghilangkan warna, bau, dan Hukmiyyah adalah najis yang tidak memiliki warna, bau, dan rasa, maka cukuplah untuk mengalirkan air pada najis Haidh ููŽุตู’ู„ูŒ - ุฃูŽู‚ูŽู„ู‘ู ุงู„ู’ุญูŽูŠู’ุถู ูŠูŽูˆู’ู…ูŒ ูˆูŽู„ูŽูŠู’ู„ูŽุฉูŒ ูˆูŽุบูŽุงู„ูุจูู‡ู ุณูุชู‘ูŒ ุฃูŽูˆู’ ุณูŽุจู’ุนูŒ ูˆูŽุฃูŽูƒู’ุซูŽุฑูู‡ู ุฎูŽู…ู’ุณูŽุฉูŽ ุนูŽุดูŽุฑูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ู‹ุง ุจูู„ูŽูŠูŽุงู„ููŠู’ู‡ูŽุงุŒ ุฃูŽู‚ูŽู„ู‘ู ุงู„ุทู‘ูู‡ู’ุฑู ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ู’ุญูŽูŠู’ุถูŽุชูŽูŠู’ู†ู ุฎูŽู…ู’ุณูŽุฉูŽ ุนูŽุดูŽุฑูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ู‹ุง ูˆูŽุบูŽุงู„ูุจูู‡ู ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนูŽุฉูŒ ูˆูŽุนูุดู’ุฑููˆู’ู†ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ู‹ุง ุฃูŽูˆู’ ุซูŽู„ูŽุงุซูŽุฉูŒ ูˆูŽุนูุดู’ุฑููˆู’ู†ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ู‹ุง ูˆูŽู„ูŽุง ุญูŽุฏู‘ูŽ ู„ูุฃูŽูƒู’ุซูŽุฑูู‡ูุŒ ุฃูŽู‚ูŽู„ู‘ู ุงู„ู†ู‘ูููŽุงุณู ู…ูŽุฌู‘ูŽุฉูŒ ูˆูŽุบูŽุงู„ูุจูู‡ู ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนููˆู’ู†ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ู‹ุง ูˆูŽุฃูŽูƒูุซูŽุฑูู‡ู ุณูุชู‘ููˆู’ู†ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ู‹ุง [Fasal] Paling sedikitnya haid adalah sehari semalam, umumnya 6 dan 7 hari, dan paling banyaknya adalah 15 hari 15 malam. Paling sedikitnya waktu suci antara 2 waktu haid adalah 15 hari, umumnya 24 hari atau 23 hari, dan tiada ada batas untuk waktu paling banyaknya. Paling sedikitnya waktu nifas adalah setetes darah, umumnya 40 hari, dan paling banyak 60 hari. Wallahu a'lam bisshowab,Baca lebih lanjut Terjemah Kitab Matan Safinatun Najah Bahasa Indonesia. Karena baik para santri maupun para ulama gemar mempelajarinya dengan teliti dan saksama. Kitab ini mencakup pokok-pokok agama secara lengkap, padu, dan utuh, dimulai bab dasar-dasar syariat kemudian bab bersuci, bab shalat, bab zakat, bab puasa, dan bab haji. Daftar isi Kitab Fiqih Safinatun Najah: - Rukun Islam - Rukun Iman - Arti Syahadat
Berikut adalah aturan shalat Jumat dan Khutbah Jumat dalam Safinatun Naja. [KITAB SHALAT] [Syarat Shalat Jumat] ุดูุฑููˆู’ุทู ุงู„ู’ุฌูู…ูุนูŽุฉู ุณูุชู‘ูŽุฉูŒ 1- ุฃูŽู†ู’ ุชูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ูƒูู„ู‘ูู‡ูŽุง ูููŠู’ ูˆูŽู‚ู’ุชู ุงู„ุธู‘ูู‡ู’ุฑู. ูˆูŽ2- ุฃูŽู†ู’ ุชูู‚ูŽุงู…ูŽ ูููŠู’ ุฎูุทู‘ูŽุฉู ุงู„ู’ุจูŽู„ูŽุฏู. ูˆูŽ3- ุฃูŽู†ู’ ุชูุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุฌูŽู…ูŽุงุนูŽุฉู‹. ูˆูŽ4- ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽูƒููˆู’ู†ููˆู’ุง ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนููŠู’ู†ูŽ ุฃูŽุญู’ุฑูŽุงุฑุงู‹ุŒ ุฐููƒููˆู’ุฑุงู‹ุŒ ุจูŽุงู„ูุบููŠู’ู†ุŒ ู…ูุณู’ุชูŽูˆู’ุทูู†ููŠู’ู†ูŽ. ูˆูŽ5- ุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ุชูŽุณู’ุจูู‚ูŽู‡ูŽุง ูˆูŽู„ุงูŽ ุชูู‚ูŽุงุฑูู†ูŽู‡ูŽุง ุฌูู…ูุนูŽุฉูŒ ูููŠู’ ุฐู„ูƒูŽ ุงู„ู’ุจู„ูŽุฏู. ูˆูŽ6- ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุชูŽู‚ูŽุฏู‘ูŽู…ูŽู‡ูŽุง ุฎูุทู’ุจูŽุชูŽุงู†ู. Fasal Syarat shalat Jumat ada 6, yaitu [1] dikerjakan di waktu Zhuhur, [2] didirikan di perbatasan daerahnya, [3] dikerjakan dengan berjamaah, [4] berjumlah minimal 40 orang merdeka laki-laki baligh yang mustawthin penduduk yang menetap, [5] tidak didahului atau berbarengan jumatan lainnya di daerah tersebut, dan [6] didahului dua khutbah. Catatan Syarat wajib Jumat ada tujuh Islam Baligh Berakal Merdeka Laki-laki Sehat Mukim Yang tidak wajib Jumatan orang kafir, anak-anak, orang gila, budak, perempuan, orang sakit, musafir. Syarat sah shalat Jumat yang merupakan tambahan dari syarat-syarat lain yang ada pada berbagai shalat ada enam syarat. 1- ุฃูŽู†ู’ ุชูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ูƒูู„ู‘ูู‡ูŽุง ูููŠู’ ูˆูŽู‚ู’ุชู ุงู„ุธู‘ูู‡ู’ุฑู. [1] dikerjakan di waktu Zhuhur Syarat pertama dari syarat sah shalat Jumat adalah dilakukan semuanya dengan khutbahnya pada waktu Zhuhur artinya khutbah dan shalat di waktu Zhuhur. Apabila waktu tidak mencukupi untuk melaksanakan shalat beserta khutbah yang singkat, maka wajib mengerjakan shalat Zhuhur. ูˆูŽ2- ุฃูŽู†ู’ ุชูู‚ูŽุงู…ูŽ ูููŠู’ ุฎูุทู‘ูŽุฉู ุงู„ู’ุจูŽู„ูŽุฏู. [2] didirikan di perbatasan daerahnya Syarat kedua adalah shalat Jumat harus dilaksanakan di dalam batas bangunan dari suatu daerah, walaupun batas itu dari kayu atau bambu atau pelepah kurma, di mana daerah tersebut orang yang mau safar tidak boleh mengqashar shalat. Apabila sekelompok orang mendirikan kemah di suatu padang pasir, maka tidak sah shalat Jumat di perkumpulan kemah tersebut. wajib bagi mereka menghadiri shalat Jumat di suatu daerah jika mereka mendengar azan dari tempat mereka. jika tidak mendengar azan, maka tidak wajib shalat Jumat. ูˆูŽ3- ุฃูŽู†ู’ ุชูุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุฌูŽู…ูŽุงุนูŽุฉู‹. [3] dikerjakan dengan berjamaah Syarat ketiga adalah rakaat pertama dari shalat Jumat dikerjakan berjamaah. Bila mereka shalat Jumat berjamaah di rakaat pertama, lalu mereka berniat berpisah di rakaat kedua, diselesaikan shalatnya sendiri-sendiri, maka shalat Jumatnya sah. Berjamaah hanya dipersyaratkan pada rakaat pertama, berbeda dengan jumlah. Jumlah 40 itu harus ada hingga selesai shalat Jumat. Maka, bila batal satu orang di antara mereka, seperti berhadats sebelum salam, maka batal shalat semua orang, walaupun mereka telah salam dan pulang ke rumah mereka. Hal ini bisa terjadi bila jumlah orang yang hadir shalat Jumat hanya 40 orang, termasuk khatibnya. ูˆูŽ4- ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽูƒููˆู’ู†ููˆู’ุง ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนููŠู’ู†ูŽ ุฃูŽุญู’ุฑูŽุงุฑุงู‹ุŒ ุฐููƒููˆู’ุฑุงู‹ุŒ ุจูŽุงู„ูุบููŠู’ู†ุŒ ู…ูุณู’ุชูŽูˆู’ุทูู†ููŠู’ู†ูŽ. [4] berjumlah minimal 40 orang merdeka laki-laki baligh yang mustawthin Mustawthin adalah orang yang tidak bepergian dari tempat mukimnya, baik di musim panas atau dingin kecuali untuk suatu keperluan, seperti dagang atau ziarah. Syarat keempat adalah orang yang menghadiri shalat Jumat berjumlah 40 orang dari kelompok orang-orang yang wajib shalat Jumat merdeka laki-laki baligh mustawthin Tidak berpengaruh terlambatnya makmum melakukan takbiratul ihram setelah ihramnya imam, dengan syarat mereka memungkinkan membaca Al-Fatihah dan rukuk sebelum imam mengangkat dari minimal gerakan rukuk. Namun, bila tidak terpenuhi syarat tersebut, maka tidak sah shalat Jumatnya. Ini berlaku jika yang hadir adalah 40 orang termasuk khatib. Di dalam kitab Busyrol Karim dan lainnya disebutkan bahwa manusia yang ada di hari Jumat terbagi menjadi enam bagian yaitu Orang yang wajib, terhitung, dan sah, yaitu orang yang terpenuhi syarat wajib shalat Jumat dan tidak ada uzur. Orang yang tidak wajib, tidak terhitung, tetapi sah shalat Jumatnya, yaitu budak, musafir, anak kecil yang belum baligh, wanita, dan orang yang tidak mendengar panggilan azan. Orang yang tidak wajib, terhitung, dan sah shalat Jumatnya, yaitu orang yang ada uzurnya, seperti orang sakit. Orang yang wajib, tidak terhitung, dan tidak sah shalat Jumatnya, yaitu murtad. Orang yang wajib, tidak terhitung, dan sah shalat Jumatnya, yaitu orang yang mukim, tetapi bukan mustawthin, dan orang yang tinggal di luar daerah, tetapi mendengar suara azan dari daerah tersebut. Orang yang tidak wajib, tidak terhitung, dan tidak sah, yaitu orang gila dan semacamnya. PERBEDAAN AL-MUSTAWTHIN, ORANG MUKIM, DAN MUSAFIR Mustawthin adalah orang yang menetap di negerinya, ia tidak melakukan perjalanan pada musim panas atau musim dingin kecuali ketika ada hajat. Contohnya seperti kita yang lagi menetap di tempat kita saat ini. Orang mukim adalah โ€“ Yang singgah di suatu negeri selama empat hari sempurna atau lebih di luar hari masuk dan keluar. โ€“ Yang singgah di suatu negeri selama kurang dari empat hari DENGAN NIATAN IQAMAH menetap. Musafir adalah โ€“ Yang melakukan perjalanan safar. โ€“ Yang singgah di suatu negeri selama kurang dari empat hari TANPA BERNIAT UNTUK IQAMAH menetap. Mustawthin itu wajib shalat Jumat. Mukim juga wajib shalat Jumat. Namun, jika menghadiri shalat Jumat tidak masuk dalam pelengkap jumlah bilangan 40. Dalam madzhab Syafii Sebab jamak shalat 1 safar, 2 hujan, 3 sakit Sebab qashar shalat safar Dari pembagian di atas, dapat disimpulkan kapan bisa menjamak shalat saat safarโ€”misalnyaโ€”Jogja ke Jakarta. 1. Jika bersafar ke Jakarta, menetap di sana tujuh hari, maka sudah masuk mukim. 2. Jika bersafar ke Jakarta, menetap di sana tiga hari, tetapi dengan niatan mukim, maka masuk mukim. 3. Jika bersafar ke Jakarta, menetap di sana tiga hari, tanpa berniat untuk mukim, maka dihukumi masih musafir. ูˆูŽ5- ุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ุชูŽุณู’ุจูู‚ูŽู‡ูŽุง ูˆูŽู„ุงูŽ ุชูู‚ูŽุงุฑูู†ูŽู‡ูŽุง ุฌูู…ูุนูŽุฉูŒ ูููŠู’ ุฐู„ูƒูŽ ุงู„ู’ุจู„ูŽุฏู. [5] tidak didahului atau berbarengan Jumatan lainnya di daerah tersebut Syarat kelima adalah tidak didahului atau dibarengi dengan shalat Jumat lainnya di daerah tersebut, walaupun besar dan banyak masjidnya. Hal ini berlaku bila tidak ada kesulitan untuk mengumpulkan orang-orang di daerah tersebut. Namun, bila tidak ada tempat yang cukup luas untuk menampung orang-orang yang biasa hadir shalat Jumat atau ujung daerah itu saling berjauhan, yaitu suara azan tidak sampai kepada mereka atau terpisah antara mereka dengan adanya peperangan, maka diperbolehkan mendirikan shalat Jumat di beberapa tempat sesuai keperluan, dan yang lebih dari itu dianggap batal. Apabila ada yang mendahului sedangkan tidak sulit untuk mengumpulkan dalam satu tempat, maka yang dahulu dianggap sah dan yang setelahnya dianggap batal. Apabila bersamaan, maka keduanya dianggap batal. ูˆูŽ6- ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุชูŽู‚ูŽุฏู‘ูŽู…ูŽู‡ูŽุง ุฎูุทู’ุจูŽุชูŽุงู†ู. [6] didahului dua khutbah Syarat keenam adalah didahului dengan dua khutbah dan tidak dijadikan setelah shalat, seperti shalat Id. Karena kedua khutbah ini merupakan syarat sehingga didahulukan, berbeda dengan khutbah lain yang hukumnya sunnah sehingga diakhirkan. [Rukun Khutbatain] ุฃูŽุฑู’ูƒูŽุงู†ู ุงู„ู’ุฎูุทู’ุจูŽุชูŽูŠู’ู†ู ุฎูŽู…ู’ุณูŽุฉูŒ 1- ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ู„ู‡ู ูููŠู’ู‡ูู…ูŽุง. ูˆูŽ2- ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ูููŠู’ู‡ูู…ูŽุง. ูˆูŽ3- ุงู„ู’ูˆูŽุตููŠู‘ูŽุฉู ุจูุงู„ุชู‘ูŽู‚ู’ูˆูŽู‰ ูููŠู’ู‡ูู…ูŽุง. ูˆูŽ4- ู‚ูุฑูŽุงุกูŽุฉู ุขูŠูŽุฉู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ู ูููŠู’ ุฅูุญู’ุฏูŽุงู‡ูู…ูŽุง. ูˆูŽ5- ุงู„ุฏู‘ูุนูŽุงุกู ู„ูู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽุงุชู ูููŠู’ ุงู„ุฃูŽุฎููŠู’ุฑูŽุฉู. Fasal Rukun khutbatain dua khutbah ada 5, yaitu [1] memuji Allah pada kedua khutbah, [2] bershalawat atas Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam pada dua khutbah, [3] berwasiat takwa pada kedua khutbah, [4] membaca ayat Al-Qurโ€™an di salah satu keduanya, dan [5] mendoakan orang-orang beriman lelaki dan peremuan di khutbah terakhir. Catatan 1- ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ู„ู‡ู ูููŠู’ู‡ูู…ูŽุง. [1] memuji Allah pada kedua khutbah Rukun pertama dari khutbah Jumat adalah mengucapkan hamdalah pada dua khutbah, ataupun kata-kata semacamnya yang disandarkan kepada lafaz Allah. Contoh ALHAMDULILLAH/ LILLAHIL HAMDU/ HAMDAN LILLAH/ ANAA HAAMIDUN LILLAH. Namun, tidak dapat mewakili hamdalah ucapan-ucapan berikut ini LAA ILAHA ILLALLAH/ ASY-SYUKRU LILLAH/ ALHAMDU LIR-ROHMAAN. ูˆูŽ2- ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ูููŠู’ู‡ูู…ูŽุง. [2] bershalawat atas Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam pada dua khutbah Contoh ALLOHUMMA SHOLLI/ SHOLLALLAHU/ USHOLLI/ NUSHOLLI/ ASH-SHOLAATU ALA MUHAMMAD/ ALA AHMADA/ ALAR ROSUUL. Namun, tidak diperbolehkan membaca shalawat atas Nabi shallallahu alaihi wa sallam dengan lafaz-lafaz semacam ini, yaitu ROHIMALLAHU MUHAMMADAN/ SHOLLALLAHU ALAIHI ูˆูŽ3- ุงู„ู’ูˆูŽุตููŠู‘ูŽุฉู ุจูุงู„ุชู‘ูŽู‚ู’ูˆูŽู‰ ูููŠู’ู‡ูู…ูŽุง. [3] berwasiat takwa pada kedua khutbah Takwa artinya menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah. Rukun ketiga adalah memberi wasiat takwa pada dua khutbah. Contoh UUSHIIKUM BI TAQWALLAHI/ ATHIIโ€™ULLAHA WAHDZARUU IQOOBALLAH. Artinya Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah/ Taatlah kalian kepada Allah dan berhati-hatilah kalian terhadap siksa Allah. Tidak cukup bila sekadar mengingatkan untuk waspada terhadap dunia. Namun, harus berisi anjuran untuk taat atau ancaman dari maksiat. ูˆูŽ4- ู‚ูุฑูŽุงุกูŽุฉู ุขูŠูŽุฉู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ู ูููŠู’ ุฅูุญู’ุฏูŽุงู‡ู…ูŽุง. [4] membaca ayat Al-Qurโ€™an di salah satu keduanya Rukun keempat dari khutbah Jumat adalah membaca satu ayat yang sempurna dan dipahami dari Al-Qurโ€™an pada salah satu khutbah. Utamanya dijadikan di akhir khutbah pertama. Tidak cukup bila hanya sebagian ayat saja, kecuali jika panjang dan dapat dipahami. ูˆูŽ5- ุงู„ุฏู‘ูุนูŽุงุกู ู„ูู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽุงุชู ูููŠู’ ุงู„ุฃูŽุฎููŠู’ุฑูŽุฉู. [5] mendoakan orang-orang beriman lelaki dan peremuan di khutbah terakhir Rukun kelima adalah berdoa pada khutbah kedua dengan doa yang bersifat ukhrawi bagi kaum mukminin, khususnya bagi yang hadir atau umumnya bagi seluruh kaum mukminin. Tidak cukup bila dikhususkan kepada orang-orang yang tidak hadir shalat Jumat, walaupun mereka berjumlah banyak. Sunnah menyebutkan kaum mukminah, dan berdoa bagi pemimpin kaum muslimin dan tentara mereka. [Syarat Khutbatain] ุดูุฑููˆู’ุทู ุงู„ู’ุฎูุทู’ุจูŽุชูŽูŠู’ู†ู ุนูŽุดูŽุฑูŽุฉูŒ 1- ุงู„ุทู‘ูŽู‡ูŽุงุฑูŽุฉู ุนูŽู†ู ุงู„ู’ุญูŽุฏูŽุซูŽูŠู’ู†ู ุงู„ุฃูŽุตู’ุบูŽุฑู ูˆูŽุงู„ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู. ูˆูŽ2- ุงู„ุทู‘ูŽู‡ูŽุงุฑูŽุฉู ุนูŽู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽุฌูŽุงุณูุฉู ูููŠ ุงู„ุซู‘ูŽูˆู’ุจูุŒ ูˆูŽุงู„ู’ุจูŽุฏูŽู†ุŒ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽูƒูŽุงู†ู. ูˆูŽ3- ุณูŽุชู’ุฑู ุงู„ู’ุนูŽูˆู’ุฑูŽุฉู. ูˆูŽ4- ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู‚ูŽุงุฏูุฑู. ูˆูŽ5- ุงู„ู’ุฌูู„ููˆู’ุณู ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ูŽุง ููŽูˆู’ู‚ูŽ ุทูู…ูŽุฃู’ู†ููŠู’ู†ูŽุฉู ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู. ูˆูŽ6- ุงู„ู’ู…ููˆูŽุงู„ุงูŽุฉู ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ูŽุง. ูˆูŽ7- ุงู„ู’ู…ููˆูŽุงู„ุงูŽุฉู ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ูŽุง ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู. ูˆูŽ8- ุฃูŽู†ู’ ุชูŽูƒููˆู’ู†ูŽุง ุจูุงู„ู’ุนูŽุฑูŽุจููŠู‘ูŽุฉู. ูˆูŽ9- ุฃูŽู†ู’ ูŠูุณู’ู…ูุนูŽู‡ูŽุง ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนููŠู’ู†ูŽ. ูˆูŽ10- ุฃูŽู†ู’ ุชูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ูƒูู„ูู‡ูŽุง ูููŠู’ ูˆูŽู‚ู’ุชู ุงู„ู’ุธูู‡ู’ุฑู. Fasal syarat khutbatain ada 10, yaitu [1] suci dari dua hadats kecil dan besar, [2] suci dari najis pada baju, badan, dan tempat, [3] menutup aurat, [4] berdiri bagi yang mampu, [5] duduk di antara dua khutbah seperti thumakninah shalat, [6] muwalah tanpa diselingi apapun keduanya, [7] muwalah keduanya dengan shalat, [8] khutbah berbahasa Arab, [9] didengarkan oleh 40 orang, dan [10] semua itu dilaksanakan di waktu Zhuhur. Catatan Ada 13 syarat Laki-laki Memperdengarkan khutbah Khutbah dilakukan di dalam batas bangunan daerahnya Khutbah-khutbah yang lain khutbah Id, gerhana, istisqaโ€™ tidak disyaratkan kecuali memperdengarkan bukan mendengarkan, dan khatibnya harus laki-laki, dan rukun khutbah dibaca dengan bahasa Arab. 1- ุงู„ุทู‘ูŽู‡ูŽุงุฑูŽุฉู ุนูŽู†ู ุงู„ู’ุญูŽุฏูŽุซูŽูŠู’ู†ู ุงู„ุฃูŽุตู’ุบูŽุฑู ูˆูŽุงู„ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู. [1] suci dari dua hadats kecil dan besar Syarat pertama adalah khatib suci dari hadats kedcil dan hadats besar. Apabila berhadats di tengah-tengah khutbahnya, maka harus bersuci dan memulai khutbahnya kembali, walaupun tidak lama jarak semisalnya. ูˆูŽ2- ุงู„ุทู‘ูŽู‡ูŽุงุฑูŽุฉู ุนูŽู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽุฌูŽุงุณูุฉู ูููŠ ุงู„ุซู‘ูŽูˆู’ุจูุŒ ูˆูŽุงู„ู’ุจูŽุฏูŽู†ุŒ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽูƒูŽุงู†ู. [2] suci dari najis pada baju, badan, dan tempat Syarat kedua adalah khatib dalam keadaan suci pakaian, badan, dan tempatnya dari najis yang tidak dimaafkan. ูˆูŽ3- ุณูŽุชู’ุฑู ุงู„ู’ุนูŽูˆู’ุฑูŽุฉู. [3] menutup aurat Syarat ketiga adalah menutup aurat bagi khatib, walaupun menurut pendapat yang kuat bahwa dua khutbah Jumat bukanlah pengganti dua rakaat Zhuhur. ูˆูŽ4- ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู‚ูŽุงุฏูุฑู. [4] berdiri bagi yang mampu Syarat keempat adalah berkhutbah dalam keadaan berdiri jika mampu. Apabila tidak mampu, maka khutbah dapat dilakukan sambil duduk. Bila tidak mampu duduk, maka dapat berbaring, tetapi lebih utama digantikan dengan yang lain. ูˆูŽ5- ุงู„ู’ุฌูู„ููˆู’ุณู ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ูŽุง ููŽูˆู’ู‚ูŽ ุทูู…ูŽุฃู’ู†ููŠู’ู†ูŽุฉู ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู. [5] duduk di antara dua khutbah seperti thumaโ€™ninah shalat Syarat kelima adalah khatib duduk di antara dua khutbah sesuai kadar thumakninah shalat. Yang paling sempurna sekadar baca Al-Ikhlas. Bahkan disunnahkan membaca Al-Ikhlas saat duduk di antara dua khutbah. Seandainya tidak duduk di antara keduanya, dihukumi hanya sekali khutbah. ูˆูŽ6- ุงู„ู’ู…ููˆูŽุงู„ุงูŽุฉู ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ูŽุง. [6] muwalah tanpa diselingi apapun antara keduanya Artinya Tidak terlalu lama duduk di antara dua khutbah dengan pemisah yang tidak ada kaitannya dengan dua khutbah yang mencapai kadar dua rakaat ringan. Antara dua khutbah misalnya masih ada nasihat antara rukun-rukun yang ada walaupun lama, juga walaupun ada bacaan surah lama, maka khutbah tetap sah. ูˆูŽ7- ุงู„ู’ู…ููˆูŽุงู„ุงูŽุฉู ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ูŽุง ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู. [7] muwalah keduanya dengan shalat Artinya tidak ada jeda yang lama antara dua khutbah dengan shalat Jumat. Jaraknya paling maksimal sekadar dua rakaat ringan. ูˆูŽ8- ุฃูŽู†ู’ ุชูŽูƒููˆู’ู†ูŽุง ุจูุงู„ู’ุนูŽุฑูŽุจููŠู‘ูŽุฉู. [8] khutbah berbahasa Arab Diucapkan dengan bahasa Arab, walaupun orang yang mendengarkannya bukan orang Arab dan tidak memahami bahasa tersebut. Catatan Masih boleh nasihat khutbah Jumat disampaikan dengan bahasa yang bisa dipahami, walau rukun khutbah tetap dengan bahasa Arab. ูˆูŽ9- ุฃูŽู†ู’ ูŠูุณู’ู…ูุนูŽู‡ูŽุง ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนููŠู’ู†ูŽ. [9] memperdengarkan kepada 40 orang Artinya 40 orang yang dianggap terhitung dalam shalat Jumat. Berarti ada minimal 39 orang yang mendengarkan khutbah. ูˆูŽ10- ุฃูŽู†ู’ ุชูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ูƒูู„ูู‡ูŽุง ูููŠู’ ูˆูŽู‚ู’ุชู ุงู„ู’ุธูู‡ู’ุฑู. [10] semua itu dilaksanakan di waktu Zhuhur Artinya dilakukan kedua khutbah setelah tergelincirnya matahari, tunggu waktu Zhuhur masuk dulu. Referensi utama Nail Ar-Rajaโ€™ bi Syarh Safinah An-Naja. Cetakan pertama, Tahun 1439 H. Al-Allamah Al-Faqih As-Sayyid Ahmad bin Umar Asy-Syatiri. Penerbit Dar Al-Minhaj. Baca Juga Saat Khutbah Jumat, Apakah Jamaah Mengaminkan Doa ataukah Diam? Dalil Shalat Tahiyatul Masjid Saat Khutbah Jumat โ€” Catatan 11-11-2021 Oleh Muhammad Abduh Tuasikal Artikel
Salahsatu terjemahan Kitab Safinatun Najah dalam bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Abu Razin Al Batawiy. Terjemahan tersebut diterbitkan oleh penerbit Maktabah Ar Razin pada tahun 2011. Isi Pokok Pengajaran Kitab Safinatun Najah Terdapat beberapa pokok pengajaran yang diringkas sejara padat dan jelas dalam Kitab Kitab Safinatun Najah. A tradicional missa da รบltima sexta-feira do ano na Basรญlica Santuรกrio Senhor Bom Jesus do Bonfim, no bairro do Bonfim, em Salvador, reuniu fiรฉis em nรบmero reduzido por causa da Covid-19, em 2020. Coincidentemente, a celebraรงรฃo desta sexta 25 caiu no feriado do Natal. Neste ano, apenas pessoas da mesma famรญlia e que moram na mesma casa puderam sentar no mesmo banco. Assentos tambรฉm foram colocados do lado de fora da igreja e na sacristia, para que os fiรฉis pudesse ficar espalhados e manter o distanciamento social. Tradicional missa da รบltima sexta-feira do ano na Basรญlica do Bonfim, em Salvador, reรบne fiรฉis em nยบ reduzido por causa da Covid-19 โ€” Foto Reproduรงรฃo/TV Bahia O padre Edson Menezes, que รฉ o reitor da Basรญlica do Bonfim, disse que este ano a tradicional missa de agradecimento estรก maior e diferente, por causa da crise de saรบde que o mundo vive. โ€œNesse ano, estamos com um sentido bem diferente. De agradecermos a Deus, primeiro por estarmos vivos, por termos vencido toda essa onda, toda essa tempestade. E hoje o agradecimento รฉ duplo, tambรฉm por ter acontecido da รบltima sexta do ano cair no Natal, temos agradecido pelo nascimento de nosso senhor Jesus Cristo. Ele que veio nos trazer a salvaรงรฃo, a paz e a luz para nos guiarโ€, disse. Padre Edson tambรฉm falou sobre os pedidos e agradecimento para os cientistas que estรฃo na produรงรฃo da vacina contra a Covid-19. โ€œNรณs temos rezado aqui constantemente pedindo a iluminaรงรฃo do Espรญrito Santo para os cientistas, de modo que logo logo essa vacina chegue. E tambรฉm rezamos pelos governantes, para que possam organizar todo esse processo em benefรญcio da populaรงรฃoโ€. Prรณximos horรกrios das missas na Basรญlica Tradicional missa da รบltima sexta-feira do ano na Basรญlica do Bonfim, em Salvador, reรบne fiรฉis em nยบ reduzido por causa da Covid-19 โ€” Foto Reproduรงรฃo/TV Bahia 14h;15h30;17h;18h30;A igreja estarรก aberta das 5h30 atรฉ ร s 20h. A participaรงรฃo presencial dos fiรฉis serรก por ordem de chegada, atรฉ completar o limite permitido. Veja mais notรญcias do estado no G1 Bahia. Tradicional missa da รบltima sexta-feira do ano na Basรญlica do Bonfim, em Salvador, reรบne fiรฉis em nยบ reduzido por causa da Covid-19 โ€” Foto Reproduรงรฃo/TV Bahia Assista aos vรญdeos do Bahia Meio Dia ๐Ÿ’ป Ouรงa 'O Assunto' ๐ŸŽ™ Safinatunnajah (BAB I) "Aqidah" (Fasal Satu) Rukun Islam ada lima perkara, yaitu: 1. Bersaksi bahwa tiada ada tuhan yang haq kecuali Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW adalah utusanNya. Kali ini kita masuk bahasan shalat tentang uzur shalat dari kitab Safinatun Naja. [KITAB SHALAT] ุฃูŽุนู’ุฐูŽุงุฑู ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงุฉู ุงุซู’ู†ูŽุงู†ู 1- ุงู„ู†ู‘ูŽูˆู’ู…ู. ูˆูŽ2- ุงู„ู†ู‘ูุณู’ูŠูŽุงู†ู. Fasal Uzur shalat ada dua, yaitu tidur dan lupa. Catatan Maksudnya adalah ini adalah uzur yang menandakan tidak berdosa jika ada yang mengakhirkan shalat dari waktu dan sebabnya. Uzur pertama adalah tidur. Keadaan tidur yang pertama Ada seseorang yang tidur sebelum waktu shalat atau tidur pada waktu shalat tetapi punya sangkaan zhan jika bangun nantinya waktu shalat masih ada, ternyata bangunnya saat waktu shalat sudah sempit, ia tidak berdosa karena penundaan ini, ia tidak harus segera fawriyyah mengqadha shalatnya. Keadaan tidur yang kedua Tidurnya pada waktu shalat dan punya sangkaan zhan bahwa kalau tidur akan mengerjakan shalat bukan pada waktunya, ia berdosa karena 1 tidurnya dan 2 penundaannya dari waktu sehingga mengerjakan shalat bukan pada waktunya. Untuk keadaan ini wajib segera fawriyyah mengqadha shalatnya. Membangunkan orang yang tidur, ada dua keadaan 1 ia tidur dari sebelum waktu shalat, hukum membangunkannya adalah disunnahkan agar ia bisa mengerjakan shalat pada waktunya; 2 ia tidur ketika sudah masuk waktu wajib shalat, hukum membangunkannya menjadi wajib. Lupa juga termasuk uzur dengan syarat, selama tidak tersibukkan dengan hal yang dilarang haram atau makruh. Ada yang masuk waktu shalat dan sudah bertekad untuk mengerjakannya, tetapi akhirnya tersibukkan dengan menelaah kitab atau urusan pekerjaan sampai keluar waktu shalat dalam keadaan lalai, ia tidaklah berdosa karena lupanya, ia tidak wajib qadhaโ€™ secara fawr segera. Adapun jika lupa karena melakukan suatu yang dilarang seperti lantaran perkara haram misalnya berjudi atau perkara makruh misalnya bermain catur, maka itu bukanlah termasuk uzur. Jika lupa shalat, ia berdosa dan wajib mengqadhaโ€™ shalat dengan fawr segera. Qadhaโ€™ shalat karena tertidur atau lupa Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ุฅูุฐูŽุง ุฑูŽู‚ูŽุฏูŽ ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ุนูŽู†ู ุงู„ุตูŽู‘ู„ุงูŽุฉู ุฃูŽูˆู’ ุบูŽููŽู„ูŽ ุนูŽู†ู’ู‡ูŽุง ููŽู„ู’ูŠูุตูŽู„ูู‘ู‡ูŽุง ุฅูุฐูŽุง ุฐูŽูƒูŽุฑูŽู‡ูŽุง ููŽุฅูู†ูŽู‘ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูŽ ูŠูŽู‚ููˆู„ู ุฃูŽู‚ูู…ู ุงู„ุตูŽู‘ู„ุงูŽุฉูŽ ู„ูุฐููƒู’ุฑูู‰ โ€œJika salah seorang di antara kalian tertidur atau lalai dari shalat, hendaklah ia shalat ketika ia ingat. Karena Allah berfirman yang artinya, Kerjakanlah shalat ketika ingat.โ€™ QS. Thaha 14.โ€ HR. Bukhari, no. 597 dan Muslim, no. 684. Dalam riwayat lain disebutkan, ู…ูŽู†ู’ ู†ูŽุณูู‰ูŽ ุตูŽู„ุงูŽุฉู‹ ููŽู„ู’ูŠูุตูŽู„ูู‘ ุฅูุฐูŽุง ุฐูŽูƒูŽุฑูŽู‡ูŽุง ุŒ ู„ุงูŽ ูƒูŽููŽู‘ุงุฑูŽุฉูŽ ู„ูŽู‡ูŽุง ุฅูู„ุงูŽู‘ ุฐูŽู„ููƒูŽ โ€œBarangsiapa yang lupa shalat, hendaklah ia shalat ketika ia ingat. Tidak ada kewajiban baginya selain itu.โ€ HR. Bukhari, no. 597. Dalam riwayat lain juga disebutkan, ู…ูŽู†ู’ ู†ูŽุณูู‰ูŽ ุตูŽู„ุงูŽุฉู‹ ุฃูŽูˆู’ ู†ูŽุงู…ูŽ ุนูŽู†ู’ู‡ูŽุง ููŽูƒูŽููŽู‘ุงุฑูŽุชูู‡ูŽุง ุฃูŽู†ู’ ูŠูุตูŽู„ูู‘ูŠูŽู‡ูŽุง ุฅูุฐูŽุง ุฐูŽูƒูŽุฑูŽู‡ูŽุง โ€œBarangsiapa yang lupa shalat atau tertidur, maka tebusannya adalah ia shalat ketika ia ingat.โ€ HR. Muslim, no. 684. Qadhaโ€™ shalat dalam keadaan lupa tidak terkena dosa Qadhaโ€™ shalat di luar waktunya karena ada uzur tertidur atau lupa, tidaklah dikenakan dosa. Dalam hadits dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma disebutkan, ุฅูู†ูŽู‘ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูŽ ูˆูŽุถูŽุนูŽ ุนูŽู†ู’ ุฃูู…ูŽู‘ุชูู‰ ุงู„ู’ุฎูŽุทูŽุฃูŽ ูˆูŽุงู„ู†ูู‘ุณู’ูŠูŽุงู†ูŽ ูˆูŽู…ูŽุง ุงุณู’ุชููƒู’ุฑูู‡ููˆุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู โ€œSesungguhnya Allah menggugurkan dosa dari umatku ketika mereka keliru, lupa, atau dipaksa.โ€ HR. Ibnu Majah, no. 2045. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini sahih. Juga dalam hadits dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ุฑูููุนูŽ ุงู„ู’ู‚ูŽู„ูŽู…ู ุนูŽู†ู’ ุซูŽู„ุงูŽุซูŽุฉู ุนูŽู†ู ุงู„ู†ูŽู‘ุงุฆูู…ู ุญูŽุชูŽู‘ู‰ ูŠูŽุณู’ุชูŽูŠู’ู‚ูุธูŽ ูˆูŽุนูŽู†ู ุงู„ุตูŽู‘ุจูู‰ูู‘ ุญูŽุชูŽู‘ู‰ ูŠูŽุญู’ุชูŽู„ูู…ูŽ ูˆูŽุนูŽู†ู ุงู„ู’ู…ูŽุฌู’ู†ููˆู†ู ุญูŽุชูŽู‘ู‰ ูŠูŽุนู’ู‚ูู„ โ€œPena itu diangkat dari tiga orang 1 orang yang tidur sampai ia terbangun, 2 anak kecil sampai ia mimpi basah baligh, 3 orang gila sampai ia berakal sadar.โ€ HR. Abu Daud, no. 4403. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih. Baca Juga Safinatun Naja Seputar Hukum Tayamum โ€” Catatan 14-10-2021 Oleh Muhammad Abduh Tuasikal Artikel Perludiketahui bahwa penyusun Safinatun Najah hanya menyelesaikan bab fiqih sampai bab Zakat, adapun bab Puasa dilengkapi oleh Syaikh Nawawi Al-Bantani. Saran, masukan, nasihat, dan kritik bisa Pembaca layangkan ke email [email protected] atau 085730 219 208. Saya sangat senang hati menerima masukan dari Pembaca Budiman.

Kali ini Saya akan menulis terjemahan Kitab Safinah bab niat. Sambil mempelajari terjemahannya, silahkan buka Kitab Safinah pasal niat di halaman 19. Dalam Kitab Safinah tentang niat ini, disamping menjelaskan hakikat niat juga dijelaskan tentang makna dari tertib.ููŽุตู’ู„ูŒ Fasal ini Menjelaskan hukum-hukum niat. Hukum niat itu ada 7, namun yang akan dibicarakan disini hanya Niat itu Maksudnya hakikat niat menurut syara ู‚ูŽุตู’ุฏู ุงู„ุดูŽู‘ูŠู’ุกู ู…ูู‚ู’ุชูŽุฑูู†ุงู‹ ุจูููุนู’ู„ูู‡ู adalah menyegaja sesuatu yang dibarengi dengan mengerjakannya Maka jika melambatkan/mengakhirkan dalam melakukannya dari menyengaja, maka disebut azam, bukan niat. Adapun niat menurut bahasa adalah mutlak menyengaja, sama saja apakah berbarengan dengan mengerjakannya atau tidak. ูˆูŽู…ูŽุญูŽู„ูู‘ู‡ูŽุง ุงู„ู’ู‚ูŽู„ู’ุจู ูˆูŽุงู„ุชูŽู‘ู„ูŽููู‘ุธู ุจูู‡ูŽุง ุณูู†ูŽู‘ุฉูŒ Tempatnya niat itu di dalam qolbu hati dan mengucapkan niat itu hukumnya sunat untuk membantunya lisan terhadap hati. Dinamakan qolbu bolak-balik karena hati ini tempat membolak-balik segala urusan atau karena bentuknya yang terbalik maqlub seperti corong gula. Hati adalah sebentuk daging yang berbentuk pohon cemara yang letanya ada di tengah dada dan posisi ujung/kepalanya berada di sisi kiri tubuh Adapun waktunya niat di dalam wudhuุนูู†ู’ุฏูŽ ุบูŽุณู’ู„ู ุฃูŽูˆูŽู‘ู„ู ุฌูุฒู’ุกู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ูˆูŽุฌู’ู‡ู ketika membasuh permulaan salah satu bagian dari wajah Pendapat para ulama yang mendahulukan lafadz ุบูŽุณู’ู„ู membasuh dari lafadz ุฃูŽูˆูŽู‘ู„ู permulaan merupakan pendapat Imam Syarqowi dengan melihat bahwa yang wajib itu adalah membarengkannya niat dengan pekerjaan. Sebaian ulama berpendapat sebaliknya yakni pendapat Imam Baijuri dengan melihat bahwa yang diperhitungkan itu adalah membarengkan niat dengan permulaan bagian yang dibasuh. Baijuri berkata Sebagian dari yang diperhitungkan adalah membarengkan niat pada perkara yang wajib dibasuhnya dari bulu-bulu di wajah walaupun panjang terurai, bukan pada perkara yang sunat dibasuhnya seperti bagian dalam dari janggut tebal. Jika bulu dari wajah dicukur dan telah diniatkan sambil membarengkan membasuhnya, maka tidak wajib niat lagi pada sisa bulu-bulu wajah lainnya atau bagian lainnya dari wajah. Tidak cukup membarengkan niat dengan membasuh apapun sebelum wajah, misalnya membasuh dua telapak tangan, berkumur, membersihkan hidung, kalau tidak terbasuh bagian dari wajah pada saat membasuhnya seperti dua bibir. Tapi kalau ada yang tebasuh, maka sudah cukup, namun tidak punya pahala sunat. Adapun waktu niat pada selain wudhu adalah di awal setiap ibadah kecuali pada puasa. Maka sesunggunya niat dalam puasa itu didahulukan dari puasanya sebab susahnya dalam mengawasi fajar. Menurut qoul shohih, hal itu bukan niat tapi 'azam yang menempati niat. Adapun hukum niat itu secara umum adalah wajib dan yang tidak umum adalah sunat seperti niat memandikan jenazah. Sedangkan praktek niat itu berbeda-beda tergantung apa yang diniatkannya sepeti sholat, puasa dan lainnya. Syarat niat itu adalah Islam, sudah tamyiz, mengetahui apa yang diniatkan, tidak ada yang menafikan niat dan tidak menggantungkan niat. Maka jika mengucapkan insya Allah, lalu dimaksud sebagai ta'liq menggantungkan niat atau diitlaq tanpa ada niat aapa pun, maka tidak sah niatnya. Jika niat tabarruk, maka sah niatnya. Yang dimaksud niat adalah untuk membedakan ibadah dari adat kebiasaan, seperti membedakan antara duduk i'tikaf dengan duduknya ketika sedang istirahat, atau membedakan martabat ibadah, seperti membedakan mandi wajib dengan mandi sunat. Sebagian ulama, telah menadzomkan hukum niat yang 7 dalam 2 bait dari Ibnu Hajar 'Asqolani/At Tata-i dengan bahar ุดุฑุงุฆุท ุฃุชุช ููŠ ู†ูŠุฉ ุชูƒููŠ ู„ู…ู† ุญูˆู‰ ู„ู‡ุง ุจู„ุง ูˆุณู† ุญู‚ูŠู‚ุฉ ุญูƒู… ู…ุญู„ ูˆุฒู…ู† ูƒูŠููŠุฉ ุดุฑุท ูˆู…ู‚ุตูˆุฏ ุญุณู† Tujuh syarat yang diharuskan pada niat cukuplah bagi yang menghimpunnya tanpa ngantuk hakikat, hukum, tempat dan waktu kaifiat, syarat, maksud harus bagus ูˆูŽุงู„ุชูŽู‘ุฑู’ุชููŠู’ุจู ุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ูŠูู‚ูŽุฏูŽู‘ู…ูŽ ุนูุถู’ูˆูŒ ุนูŽู„ูŽู‰ ุนูุถู’ูˆู Tertib adalah tidak mendahulukan anggota dari anggota yang lain. Yang dimaksud ุนูุถู’ูˆูŒ adalah setiap jaringan tulang yang melindungi jasad. Hakikat tertib adalah menempatkan segala sesuatu sesuai martabatnya. Al Hishni berkata, kefarduan tertib ini diambil berdasar faidah ayat Al Quran di atas dengan adanya huruf wau yang menunjukkan tertib, sebab jika bukan tertib yang dimaksud, maka hal itu menjadi salah satu bagian dari pekerjaan itu. Begitu juga sabda Nabi ุชูˆุถุฃ ุฅู„ุง ู…ุฑุชุจุงู‹. Nabi mengungkapkan ู…ุฑุชุจุงู‹ sesudah kata ุชูˆุถุฃ, ini menujukkan bahwa sholat tak akan diterima oleh Allah kecuali dengan wudhu seperti sabda Nabi. Demikian, hadits ini adalah riwayat dari Imam Bukhori. Demikian penjelasan dari Kitab Safinatun Najah bab niat. Fasal selanjutnya tentang air. Baca juga tentang ============================ LAGI PROMO Nadzom Alfiyah Terjemah Terjemah Talim Mutaalim Terjemah Safinah Terjemah Riyadush Sholihin Terjemah Bidayatul Hidayah ==========================

Terjemahansafinatun najah 1. (BAB III) "SHALAT" (Fasal Satu) Udzur( ) sholat: 4. Tidur . 4. Lupa. (Fasal Dua) Syarat sah shalat ada delapan, yaitu: 1. Suci dari hadats besar dan kecil. 1. Suci pakaian, badan dan tempat dari najis. 1. Menutup aurat. 1. Menghadap kiblat. 2. Masuk waktu sholat. 3. Mengetahui rukun-rukan sholat. ๏ปฟRamadhan adalah bulan yang didambakan kaum Muslimin seantero jagat, disambut dengan meningkatkan amal ibadah secara powerfull. Shaum Ramadhan adalah ibadah yang sangat penting, bahkan menjadi salah satu rukun Islam. Sebagai ibadah tertua di muka bumi dan terus berlaku sepanjang zaman, shaum Ramadhan mutlak diperlukan, karena umat manusia butuh derajat ketakwaan di hadapan Allah sesuai nas ayat โ€œlaโ€™allakum tattaqunโ€ agar kamu sekalian bertakwa. Identitas ketakwaan adalah modal berharga bagi manusia untuk menetralisir dosa, menuju ampunan Ilahi, meraih karunia yang besar dan menggapai surga eksekutif Ar-Rayyan. โ€œHai orang-orang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqan dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahan dan mengampuni dosa-dosamu. Dan Allah mempunyai karunia yang besarโ€ Qs Al-Anfal 29. โ€œSesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu di dalam taman-taman dan sungai-sungai, di tempat yang disenangi di sisi Rabb Yang Maha Berkuasaโ€ Qs Al-Qamar 54-55. "Sesungguhnya di surga itu ada sebuah pintu yang dinamakan Royyan, ahli shaum akan memasukinya melalui pintu itu pada hari kiamat, tidak seorang pun selain mereka memasuki melalui pintu itu" HR Al-Bukhari. Ramadhan menjadi sangat spesial, karena Allah mengaruniakan berbagai keistimewaan kepada Ramadhan, antara lain pintu-pintu surga terbuka lebar, pintu neraka ditutup rapat, dan ketika setan-setan dibelenggu tak berdaya, bau mulut yang sedang shaum itu lebih wangi di sisi Allah dibandingkan bau kesturi, dan diampuni dosa-dosa yang telah lewat. Meski keagungan Ramadhan begitu tinggi, namun disayangkan masih banyak kaum muslimin yang meremehkan puasa Ramadhan dan tidak tertarik dengan janji-janji Allah. Fenomena lain yang memprihatinkan, sebagian kaum muslimin sangat antusias menggapai keberkahan Ramadhan dengan berbagai amalan, namun minimnya ilmu membuat amalan itu jauh dari tuntunan Al-Qur'an dan Sunnah. Karena itu, Yayasan Infaq Dakwah Center IDC sangat mengapresiasi upaya Abu Mujahid yang telah menyusun buku Tutorial Ramadhan ini. Untuk kepentingan dakwah tauhid, Abu Mujahid menginfakkan naskah buku ini untuk dicetak dan dibagikan kepada kaum Muslimin. Mudah-mudahan Allah membalas amal dakwah penulis dengan limpahan pahala yang sebesar-besarnya dan terus mengalir sebagai ilmu yang manfaat ilmun yuntafaโ€™ bih. Tak lupa kami sampaikan jazakumullah khairan kepada para muhsinin donatur yang telah berinfaq untuk penerbitan buku ini. Semoga infaknya membawa berkah, rizki melimpah, mensucikan jiwa, membersihkan harta, menolak bencana, menghapus dosa, dan menjadi shadaqah jariyah yang pehalanya terus mengalir. Semoga kehadiran buku ini bermanfaat bagi semua kalangan umat Islam dalam mengoptimalkan amal ibadah dan dakwah selama bulan Ramadhan. Terkhusus bagi para dai, mubaligh dan jurnalis Muslim, semoga buku ini bisa menjadi referensi dalam artikel, ceramah, kultum, dan mimbar-mimbar ilmiah. Shalawat dan salam tercurah atas Rasulullah dan keluarganya. Walhamdulillahi rabbil alamin. BaTFjpf.
  • qqn70kvo57.pages.dev/159
  • qqn70kvo57.pages.dev/202
  • qqn70kvo57.pages.dev/253
  • qqn70kvo57.pages.dev/282
  • qqn70kvo57.pages.dev/236
  • qqn70kvo57.pages.dev/391
  • qqn70kvo57.pages.dev/345
  • qqn70kvo57.pages.dev/79
  • qqn70kvo57.pages.dev/363
  • safinatun najah bab sholat